Selasa, 08 November 2011

Sumpah Pemuda 1928, Sebuah Visi Bukan Romantisme

Kami Putera dan puteri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Indonesia
Kami putera dan puteri Indonesia, mengaku berbangsa satu, Bangsa Indonesia
Kami putera dan puteri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia


Delapan puluh tiga tahun silam ketika Indonesia masih berada dalam kekangan kolonial, para pemuda yang tergabung dalam Kongres Pemuda II merumuskan sebuah lompatan besar untuk Indonesia, sebuah mimpi masa depan Indonesia, yaitu Kemerdekan Republik dalam makna dan semangat persatuan. Sebuah makna yang tak disadari generasi pemuda saat ini dan sebuah semangat yang dilakukan setengah hati oleh pemuda saat ini.

Setiap tahun setelah Indonesia merdeka, tanggal 28 Oktober menjadi hari peringatan Sumpah Pemuda, banyak kegiatan dilakukan untuk memperingati momentum bersejarah itu, diantarangnya seminar, kajian, renungan, dan lain-lain yang intinya bertemakan semangat sumpah pemuda, dengan harapan untuk selalu menjaga dan atau membangkitkan semangat pemuda Indonesia sekaligus mengenang jasa para pahlawan.